WHO kini mereka mengakui kemungkinan 'airborne transmission' atau penularan lewat udara.
Ini artinya virus corona bisa menyebar melalui partikel kecil yang diproduksi ketika berbicara atau bernapas. Jika bukti permulaan ini terkonfirmasi, kemungkinan akan berdampak pada panduan protokol kesehatan di dalam ruangan.
Penularan lewat udara terjadi ketika kita menghirup virus atau bakteri yang dibawa oleh partikel yang melayang di udara selama berjam-jam. Droplet yang jauh lebih kecil ini bisa menyebar di area yang lebih luas. TBC, flu, dan pneumonia adalah contoh penyakit yang ditularkan melalui udara.
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53344413.amp– bbc
Tetapi para ilmuwan menekankan bahwa percobaan itu dilakukan di laboratorium, yang berbeda dengan kondisi kehidupan nyata di mana hasilnya dapat bervariasi.
Kasus-kasus virus corona, yang disebut 'superspreading', telah memperkuat kecurigaan bahwa kontaminasi melalui udara adalah suatu kemungkinan.
Di kota Mount Vernon di Washington, AS, satu orang dicurigai telah menginfeksi setidaknya 45 orang lainnya, yang telah bernyanyi bersamanya dalam paduan suara yang sama.
Beberapa dari mereka yang terinfeksi mengakui mereka tak melanggar panduan jaga jarak sosial. Insiden serupa dilaporkan terjadi di Guangju, China, pada Januari silam, ketika seseorang yang terinfeksi virus itu diyakini menularkannya kepada sembilan orang lain ketika makan di restoran yang sama. Para ilmuwan mengatakan salah satu orang yang terinfeksi duduk sekitar enam meter dari orang yang membawa virus itu.
Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Baru-baru ini, 239 ilmuwan dari 32 negara mempublikasikan sebuah surat terbuka kepada WHO.
Sejauh ini, WHO belum mengubah apa pun di panduannya, namun mereka kini sedang mengevaluasi bukti baru yang mengindikasikan virus menyebar lewat udara. Jika terkonfirmasi, panduan resmi dapat diperluas guna mencakup penggunaan masker yang lebih luas, dan jaga jarak yang lebih ketat, terutama di bar, restoran, dan transportasi umum.
Regulasi yang lebih ketat terkait ruangan ber-AC juga mungkin akan berubah.
Namun, WHO juga menyatakan bahwa mereka masih ingin melihat bukti lebih lanjut tentang bentuk penularan ini sebelum membuat keputusan baru.
Penasihat WHO lainnya, Dr. David Heymann, mengatakan badan tersebut mengharapkan hasil nyata dari penelitian yang lebih luas sebelum membangun strategi baru untuk mengatasi virus.
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53344413.ampDiscover Our
Refference